JURUS JITU GURU PENGGERAK MENGHADIRKAN SOSIODRAMA PADA PEMBELAJARAN IPA
Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim , pada peringataan Hari Guru Nasional di kantor Kemendikbud, Jakarta ( Senin, tanggal 25 Nopember 2019) bahwa guru hendaknya dapat melakukan perubahan –perubahan kecil yang dimulai dari ruang kelas tanpa menunggu komando, apapun perubahan kecil itu,apabila setiap guru melakukannya serentak, maka kapal besar bernama Indonesia pasti bakal bergerak.
”(https://mediaindonesia.com/read/detail/274852-guru-penggerak-Indonesai-msiu.)
Perubahan kecil dari ruang kelas yang selalu penulis pikirkan tentang anggapan siswa terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Bagi sebagian besar siswa pelajaran IPA dianggap pelajaran momok yang menyeramkan. Di jenjang menengah pertama pelajaran ini merupakan gabungan dari ilmu fisika , ilmu biologi dan ilmu kimia. Kombinasi tiga keilmuan yang mempelajari alam dan gejala nya baik biotik ( hidup) dan abiotik (mati), ada hitungan dengan penalaran dan hafalan.
Tantangan guru IPA terhadap masalah iniadalah bagaimana siswa lebih humanis dan mendapatkan pelajaran bermakna. Siswa diharapkan mempunyai perasaan senang terhadap pelajarannya maupun pengajarnya. Pelajaran bermakna artinya suatu proses dalam belajar dimana informasi baru dikaitkan pada konsep-konsep relevan yang telah ada dengan strukutur kognitif pembelajar (Ausabel, 1978). Perasaan senang akan membuat betah, berbahagia dan gembira. ( https://jagokata.com)
Siswapun akan termotivasi dan terinspirasi , mempunyai doa dan harapan pada pelajaran IPA, (https://kbbi.web.id/senang).
Untuk menjembatani muatan pelajaran IPA yang memang membutuhkan konsentrasi dan penalaran yang tinggi, dengan rasa senang yang dimiliki siswa . Penulis mencoba menggunakan model Sosiodrama dalam pembelajaran IPA, walaupun lazimnya model ini digunakan pada pembelajaran pada ilmu - ilmu sosial. Menurut Sanjaya (2013:147) “ Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial. Sosiodrama atau bermain peran menekankan kenyataan di mana para murid diikutsertakan dalam permaianan peranan di dalam mendemonstrasikan masalah-masalah sosial
Penulis berharap dengan model Sosiodrama anak akan senang, bahagia dan mempunyai motivasi dan harapan terhadap pelajaran IPA., anak bermain peran , menggerakkan multi indrawi , ada unsur seni , bahasa dan gerak tangan dan kaki. Ditambah dengan lokasi sekolah yang berada di daerah seni. Banyak pengrajin di sekitar sekolah yang notabene adalah para orangtua siswa, otomatis seni adalah makanan sehari-harinya. Kerajinan yang tumbuh subur disana adalah gerabah Kasongan, tatah sungging wayang kulit, dan pengrajin besek, di sebelah timur tidak jauh dari lokasi sekolah, berdiri Institut Seni Indonesia (ISI).
Tujuan Penggunaan Metode Sosiodrama sebagai sarana menggali perasaan siswa, mengembangkan ketrampilan siswa dalam memecahkan masalahnya, untuk mendapatkan inspirasi dan pemahaman yang dapat mempengaruhi sikap, nilai dan perepsinya mendalami isi mata pelajaran yang dipelajari (http://fatkhan.web.id/pengertian-metode-sosiodrama/).
Model pembelajaran Sosiodrama ini kami adakan setahun minimal satu kali tergantung waktu yang tersedia, karena perlu waktu persiapan yang matang dan panjang, tetapi model pembelajaran ini selalu dinantikan oleh para siswa. Materi yang kita pilih untuk model sosiodrama adalah materi tertentu pada setiap jenjang.
Berikut beberapa yang guru dan siswa lakukan ketika belajar - mengajar menggunakan model Sosiodrama, pada materi Pencernaan Makanan Pada Manusia:
Sintaks Pembelajaran Sosiodrama IPA
a. Menuliskan tujuan pembelajaran : guru menuliskan tujuan pembelajaran dari kompetensi dasar yang ada di kurikulum
b. Menentukan penulis naskahnya : guru mempunyai catatan siswa yang dianggap mampu menterjemahkan materi dari buku paket ke naskah drama, tentunya dengan bimbingan guru.
c. Menentukan Naratornya : guru mempunyai catatan siswa yang mampu menjadi narator
d. Menentukan pembuat propertinya: ditawarkan ke siswa yang sanggup, biasanya dia mempunyai ketrampilan menggambar dan mewarnai dengan baik.
e. Menentukan Semua pemeran organ saluran pencernan , pemeran enzim pencernaan dan pemeran tambahan : tidak mudah memilih dan menentukan artis , anak pertama diberi kesemptan untuk memilih sendiri perannya, setelah semua dapat, tentu ada peran yang disingkiri, yaitu peran menjadi anus, dan faeces . di sini peran guru mengarahkan dan memotivasi siswa hingga semua peran mendapat artisnya. Kata kuncinya adalah “ Jadilah artis yang baik untuk memerankan organ , enzim dan faeces”
Pada penelitian kecil-kecilan didapat, dengan pembelajaran model Sosiodrama ini, terdapat peningkatan prestasi siswa (nilai pre test dan post test ), peningkatan ketertarikan belajar IPA dibanding metode ceramah, anak berusaha belajar berbicara, berdiskusi dengan kelompoknya, mengungkapkan ide gagasan, yang pandai membantu yang lemah, yang lemah menjadi percaya diri.
Pembelajaran model Sosiodramai IPA ini menjadi rujukan guru-guru mata pelajaran IPA sekecamatan Sewon, dan puncaknya adalah ketika SMP kami diundang sebagai pengisi acara di perhelatan Reuni Akbar para alumni Teacher Quality Improvement (TQI) yang diselenggarakan Titian Foundation di Jogyakarta.
&&&&&&&&&&&&
Biodata Penulis
Nama lengkap : Tyas susilowati, SP.M.Pd
Tempat ,tanggal lahir : Grobogan , 14 Juni 1970
Jabatan : Waka Kurukulum, Guru IPA
Instansi : SMP 3 Sewon, Bantul, DIY
Alamat e-mail : [email protected]
No WA : 081392732618
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bu..
Ytrimakasih bu Yusnani
Keren bunda artikelnya semoga sukses amin
tertatih bun....yang penting dah lega....haha
Wah...ngajar IPA dg sosiodrama. Unik dan inovatif Bu... Smg masuk nominasi. InsyaAllah.
Hehe...Aamiin bu Enggrasedes, trimaksh hadirnya. Sukses buat ibu jg
Keren tulisannya, semoga jadi juara. Aku belum ngirim naskah untuk lomba. Hehe
Aamiin, perubahan kecil di kelas sj bun, saran saya focus, karena harus ngisi form lomba juga. Tulisan jadi dulu, kirim di gurusiana dl, biar aman, baru isi form loma, semangat bun.
Semoga para siswanya menyukai dan menyenangi gebrakan yg ibu laksanakan...Follback akun ku ya bu..
Aamiin, trimakasih bu Kartina. Siap follow